Jepang adaalah salah satu negara dari Timur yang selalu menerapkan dan melestarikan budaya nenek myangnya secara turun -temurun. Walaupun berganti zaman, apalagi banyak pengaruh barat yang masuk, Negri sakura ini memiliki budaya "Maaf" yang selalu dipertahankan. Hal ini membuat Jepang memiliki ciri unik yang banyak sebagai identitas negara mereka. Bahakan lebih dari itu budaya"Balas Budi" terus mendarah daging bagi masyarakat Jepang. Tentu ke 2 hal yang merupakan ciri unik tersebut membuat orang -orang tertarik untuk mempelajari budaya Jepang.
Budaya "MAAF" merupakan suatu kebajikan di Jepang. Ketika seseorang di sana meminta maaf maka ia mengakui kesalahan yang dilakukan. Tentu hal ini membantu untuk menghindari perilaku saling menyalahkan antara satu dengan yang lainnya. Orang Jepang akan memaafkan seseorang yang berbuat salah kepadanya setelah orang itu meminta maaf. Cara orang Jepang meminta maaf adalah dengan menundukan badan, semakin kita merasa bersalah maka kita menundukan badan semakin dalam.
Ada beberapa pernyataan untuk meminta maaf dalam bahasa Jepang :
1.Sumimasen
Kata Sumimasen ini dikatakan sebagai permohonan maaf karena ada sedikit kesalahan . Contoh: Sumimasen, anata namae wa... desuka? Maaf, nama anda siapa? atau Sumimasen , ari san desuka? --> maaf kamu ari bukan?
2.Moushiwake Arimasen
Kata maaf ini digunakan ketika kita berbicara dengan orang yang lebih tinggi derajatnya atau lebih tua dari kita dan bersifat formal.
3.Shitsurei Simashita
bersifat formal tetapi di bawah Moushiwake Arimasen
4.Gomen nasai
Kata maaf yang digunakkan untuk orang yang sederajat atau di bawah kita
5.Shitsurei
Kata maaf yang berarti permisi, biasa digunakan oleh laki-laki.
6. Gomen ne
Digunakan kepada kerabat terdekat seperti keluarga atau teman .
Sumber : blog ulan dari artikel Abe. ( dengan sedikit perubahan dan kata@ sendiri)
WELCOME
WELCOME
Kamis, 25 Februari 2010
BUDAYA MEMINTA MAAF
Diposting oleh
greta'n digna
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar